skip to main |
skip to sidebar

15.28

Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra, berharap dalam proses pemeriksaan M Nazaruddin tidak terjadi brainwashing (cuci otak) atau intimidasi.
"Kita berharap tidak terjadi brainwashing atau intimidasi, sehingga yang bersangkutan ketika pulang tidak ketakutan untuk mengungkapkan fakta yang selama ini dia kemukakan melalui media elektronik," terang Yusril, Sabtu (13/8).
Yusril pun meminta pada tim yang menjemput Nazarudin agar dapat menjelaskan perjalanan 30 jam dari Bogota, Kolombia hingga Jakarta, sehingga tidak ada prasangka buruk Nazzarudin telah dibrainwashing dalam perjalanan. Dengan harapan mantan Bendahara umum Partai Demokrat ini dapat membeberkan kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Partai Demokrat.
"Sehingga dia (Nazarudin) dapat betul-betul menjadi saksi untuk mengungkapkan banyak sekali fakta terkait pidana, korupsi dan lain-lain yang diduga melibatkan elit politik, elit pemerintah, dan elit partai Demokrat saat ini," terangnya.
Yusril pun berharap pernyataan tersangka Wisma Atlet Segames palembang sangat penting, jika dapat membeberkan dana-dana yang didapat untuk partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
Kendati tudingan Nazarudin belum dapat dianggap sebagai fakta hukum terhadap elit Demokrat, namun KPK dapat dapat menindaklanjuti dengan investigasi secara mendalam guna mencocokan keterangan Nazarudin dengan elit poltik.
"Pernyataan Nazarudin melalui media elektronik belum dapat dianggap sebagai fakta hukum dan itu harus ditindaklanjuti dengan menginvestigasikan secara mendalam," kata Yusril.(IAN)