DI tengah maraknya band-band baru bermunculan di kancah musik Indonesia, trio suami keluarga Haque tak mau ketinggalan. Ketiga pria itu membentuk sebuah band dengan aliran yang cukup unik yakni musik sawah. Band yang baru menelukan album perdana itu pun memiliki misi 'Go Clean'.
Nama ketiganya tentu tak asing lagi di dunia musik Tanah Air. Ketiganya yakni pemilik suara emas berpadu rock Ikang Fawzi (suami Marissa Haque), multi instrumentalist Ekki Soekarno (suami Soraya Haque), dan maestro drum Gilang Ramadhan (suami Shahna Haque).
"Namanya BIL Project. BIL itu kan Brother In Law yang artinya saudara ipar. Kita kan iparan semua dan keluarga mendukung banget," kata Sang Vokalis kepada www.metrotvnews.com di sela-sela syuting 811 Show Metro TV. Saat tampil di Metro TV, BIL Project mendapat additional personel bassis senior Adi Dharmawan.
Ikang mengaku bandnya berbeda dari kelompok musik lain. Musik sawah yag mereka usung merupakan pencitraan berbeda. Musiknya berawal dari penyebutan nama atas pola rhytm yang dipopulerkan Rhythm Sawah.
Ketiganya kemudian mengolaborasikan kemamuan masing-masing dan menerjemahkan berbagai rhythm yang berakar dari budaya perkusi Nusantara. Kolaborasi itu pun dipadukan dalam permainan dan peralatan drum modern.
"Musik Sawah sebetulnya diambil dari sebuah komponen rhytm yg ada di Indonesia, jadi kita ambil rythm tradisional yang diubah menjadi modern, yang hasilnya tentu sangat unik sekali," tutur sang maestro drum, Gilang Ramadhan.
Gilang menceritakan band saudara ipar itu terbentuk terbentuk dua tahun silam. Selain musik yang menarik dan berbeda, BIL Project pun memiliki ciri khas lain. Apa itu?
"GO Green lagi marak belakangan ini, tapi tanpa Go Clean pasti lah ada something missing disana. Jadi saat kita mau manggung, kita ada standar prosedur kebersihan kepada pihak promotor maupun panitia," jelas Ikang.
Bisa dikatakan, tambah Gilang, misi itu untuk memproteksi dan efisian buat menjaga kebersihannya. Walaupun demikian, katanya, tak ada pawai Go Clean di lirik lagu mereka. Hanya saja, mereka selalu berpesan pada panitia mengenai standar kebersihan. Setidaknya, panitia menjaga kebersihan radius 20 kilometer dari panggung.
Tentu saja, upaya mereka itu mendapat dukungan dari masyarakat maupun pemerintah. Mereka berharap gerakan itu mampu menyelamatkan lingkungan dan masa depan bangsa. Untuk ke depannya, mereka berupaya untuk menyampaikan misi kebersihan bathin.
"Karena pada dasarnya setiap musisi bakal berpikir ke arah perbaikan pada diri manusia," aku Ikang yang tengah merencanakan tur promo di beberapa kota di Jawa itu.
Ditanya apa arti musik bagi para personel BIL Project. Ternyata mereka punya jawaban sama.
"Musik adalah nafas kehidupan kita, musik bisa mempererat hubungan silaturahmi terutama di sini hubungan keluarga, musik juga mampu memberikan value added bagi kita. Kita gak akan meninggalkan musik. Musik sudah di bawah agama dan jadi satu kebutuhan ya. Kalau gak bermusik kayak mati kutu gitu kitanya," terang para personel BIL Project sebelum mengakhiri pembicaraan.
Oke deh BIL Project, sukses buat misi baiknya.(*****)