Minggu, 18 September 2011

Bosscha Dipakai Astronom AS Teliti Pluto

Metrotvnews.com, Bandung: Dua astronom asal Amerika Serikat melakukan pengamatan okultasi Pluto di Observatorium Bosscha, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (27/6). Kedua astronom bernama Mark Bullock dari Southwest Research Institute, Colorado dan John Stansberry dari Steward Observatory.

Menurut Mark, apa yang dilakukannya untuk mengetahui apakah di Planet Pluto ada kehidupan atau tidak dengan meneropong atmosfer dan iklim cuaca di Pluto. "Bosscha adalah salah satu tempat yang akan bisa dilintasi bayangan dari gerhana bintang yang akan dapat jelas diamati asalkan cuaca tidak mendung," kata Mark didampingi temannya.

Dijelaskannya, apa yang dilakukannya ini penting untuk mengetahui karakteristik serta ukuran Pluto dan dua satelitnya, yakni Charon dan Hydra. Okultasi pluto, yakni peredaran Pluto menutupi bintang di belakangnya pada Juni ini terjadi dua kali, yakni pada 23 dan 27 Juni.

Meski demikian, okultasi pada 23 Juni tidak dapat diamati dari Indonesia karena hanya terlihat di kawasan timur Samudra Pasifik, yakni Hawaii, California, dan Mexico serta kawasan barat Samudra Pasifik yakni Nauru dan Filipina. Sementara pada 27 Juni, okultasi pluto dapat diamati dari Indonesia karena melintasi sebagian besar daerah selatan Indonesia, termasuk Pulau Jawa.

"Okultasi Pluto hanya akan terjadi selama dua menit mulai pukul 21.18 WIB. Meski demikian, pengamatan dilakukan sekitar 30 menit untuk mengabadikan momen sebelum dan pascaokultasi Pluto. Untuk merekam momen langka tersebut, dua astronom itu menggunakan Portable High-speed Occultation Telescope (PHOT) yang sangat sensitif terhadap pergerakan bintang," menurutnya.

Ditambahkan rekannya, pengamatan okultasi Pluto penting karena mengenai planet kecil itu hingga kini masih sedikit astronom yang mengamatinya. Atmosfer pluto, menurut dia, memiliki kemiripan dengan bumi karena juga mengandung nitrogen.

Direktur Observatorium Bosscha, Hakim L. Malasan mengaku, Indonesia dengan Bosschanya bangga karena bisa ikut bagian mengamati fenomena langka itu meski hanya berlangsung beberapa menit.

Menurutnya, okultasi Pluto merupakan peristiwa pergerakan pluto menutupi bintang di belakangnya ketika disaksikan pengamat dari bumi. Dua satelit Pluto secara bergantian juga mengalami hal yang sama. "Kejadiannya sama seperti gerhana. Dalam hal ini, Pluto menutupi cahaya bintang di belakangnya ketika dilihat dari bumi," katanya.(Ant/BEY)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Free Samples