Jumat, 12 Agustus 2011

Pengemis Naik 200 Persen, Satpol Siaga

IMANUEL MORE GHALE Ilustrasi: Fariz (3) dan Dendi (10), kakaknya, sedang mengemis di lampu merah Jalan Diponegoro, pertigaan Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2011). Fariz (berbaring) adalah penderita gizi buruk. 



Pihak Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palembang akan menertibkan pengemis, pengamen, dan anak jalanan menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah.


"Kami akan tertibkan para pengemis, pengamen, dan anak jalanan di persimpangan atau lampu pengatur arus lalu lintas," kata kepala satpol PP setempat, Aris Saputra, di Palembang, Jumat (12/8/2011).
Menurut dia, jumlah para pengemis, pengamen, dan anak jalanan menjelang Idul Fitri atau tujuh hari sebelum Lebaran biasanya meningkat sekitar 200 persen. "Untuk mengatasi kondisi itu, Satpol PP Palembang sudah siap siaga dengan menyiapkan petugas di lapangan," katanya.
Ia mengatakan, hampir setiap tahun menjelang Lebaran, para pengemis, pengamen, dan anak jalanan itu jumlahnya meningkat dan ini tentu saja menganggu ketertiban dan lalu lintas. "Terkait dengan itu pula, mereka akan menjaring dan menyerahkannya kepada dinas sosial setempat," ujarnya.
Ia menuturkan, para pengemis, pengamen, dan anak jalanan itu sendiri berasal dari pinggiran Kota Palembang dan luar kota. Lokasi yang rawan pengemis, pengamen, dan anak jalanan itu seperti di persimpangan Charitas, Jakabaring, Polda, Tanjung Api-Api, dan simpang lima DPRD Sumatera Selatan.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Palembang agar tidak memberikan uang atau apa pun kepada para pengemis, pengamen, dan anjal tersebut. Sebaiknya sumbangan itu diberikan langsung ke panti-panti asuhan dan masjid. "Jika sumbangan itu diberikan kepada panti asuhan dan masjid jelas manfaatnya," tuturnya.
Sesuai dengan Perda No 44 Tahun 2002 juncto 13 Tahun 2007 tentang Ketenteraman dan Ketertiban, demikian Aris.
PALEMBANG, KOMPAS.com

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | Free Samples