"Wahai Jibril! Allah Ta'ala, Allah Ta'ala!" Itulah jawaban Rasulullah Saw, ketika Jibril As datang kebumi untuk terakhir kali menemuinya menyampaikan salam dari Allah dan meminta Izin bahwa malaikat Ijrail sedang menunggu di pintu untuk mencabut Ruh Rasulullah yang mulia.
Aisyah berkata; "Sebelum itu kami mendengar gerakan dibalik pintu dan itulah Jibril meminta izin dari Baginda untuk Masuk, Beliau minta Izin kemudian masuk kepada Rasulullah, Kemudian Aku mendengar Rasulullah berkata Kepadanya;"Wahai Jibril! Allah Ta'ala, Allah Ta'ala!"
Kemudian Aku bertanya: "Apa yang terjadi Wahai Rasulullah?"
Rasulullah Menjawab: "Itulah Jibril berkata Bahwa Malaikat Maut berada didepan pintu Meminta Izin, Jibril Berkata:"Malaikat Maut itu tidak pernah meminta Izin dari sesiapapun sebelum dan sesudahmu.. Allah menyampaikan salam kepadamu,.. Allah telah Merinduimu?"
Malaikat Ijrail Berkata: "Jika engkau menghendaki aku akan mencabut rohmu untuk menemui Allah, jikalau tidak Aku akan biarkan sesuai masa waktu yang engkau inginkan"
Dan..
Rasulullah Shalallahualaihi wassalam memilih Allah ta'ala.. Allah ta'ala.
Memilih kematian, memilih Akhirat, memilih Allah ta'ala daripada hidup di dunia selamanya. Padahal malaikat pencabut nyawa telah memberi pilihan.
Kemudian malaikat mautpun masuk, dia mengucapkan salam kepada Nabi.
Ijrail berkata; "Wahai Rasulullah! Apakah engkau Mengizinkanku?"
Baginda Menjawab:
"Terserah kepadamu, berlembutlah ketika mencabut nyawaku... "
Rasulullah Saw berkata kepada Malaikat maut; "Ahhhh... Berlembutlah Kepadaku, wahai saudaraku Malaikat maut.."
RASULULLAH MERASAKAN KESAKITAN KARENA KEMATIAN..
Bagaimana dengan kita dan orang orang yang lalai mengingat dan mempersiapkan kematian? Seberapa seringkah kita berdo'a untuk diringankan saat malaikatul maut mencabut nyawa kita kelak?
Bahkan kita sering lupa, bahwasannya peluru kematian sedang menuju kita.. Peluru kematian sudah dilepas dari takdir Allah wahai ikhwahfillah..
Malaikat maut bersama malaikat malaikat lain yang dimuliakan, mencabut nyawa Nabi Shalallahu alaihi wassalam yang sangat mulia itu. Kaki Rasulullah mulai kejang dan keringat bercucuran dari dahi Baginda Rasulullah...laksana butiran permata yang berbau kasturi. Nabi mengusap peluh dari dahinya.
Bibir Baginda bergetar: "Ahhhh...! Ahhhh.. Ahhh..! Kematian itu Amat menyakitkan. Ya Allah! ringankan kesulitan maut terhadapku dan Ummatku"
Maka para malaikat dari langit turun seketika dan berkata: "Ya Rasulullah! sesungguhnya salam dan sejahtra keatasmu.."
Ikhwahfillah,
Seperti Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Rasulullah pernah bersabda bahwasannya; "Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah lebih berat daripada kematian. Baginya kematian lebih ringan daripada apa yang akan dialaminya sesudahnya".
Tapi disaat saat pedihnya kematian itu datang kepadanya, Rasulullah saw menyempatkan berdo'a untuk Kita. Agar kita diringankan ketika nanti nyawa ummatnya dicabut...
"Ya Allah! Ya Allah! ringankan kesulitan maut terhadapku dan Ummatku... Ringankanlah Kesulitan maut untuku dan Ummatku.."
Itulah tanda sayang Rasulullah kepada kita,
Sudahkah kita membalas sayang itu dengan mendengar dan menjalankan nasihatnya?
Sudahkah kita menjalankan sunnahnya yang kita ketahui?
Seberapa banyakkah kita mengingat kematian dalam setiap keseharian kita?
Apa bukti cinta ?
Bukankah Cinta kepada Rasulullah itu diperintahkan Allah untuk menjadi prioritas Utama Cinta setelah cinta kepada Allah..Cinta kepada Rasulullah dan Cinta kepada manusia...
Kita sering terperosok dalam sebuah kisah Cinta..
Untuk sosok manusia, bahkan untuk sesuatu hal yang bukan milik kita, untuk hal yang tidak jelas, yang akan hilang, yang fatamorgana..
Dengarkanlah kisah mulia ini..
Dimana detik detik terakhir kehidupan Rasulullah saw yang menggambarkan begitu jelas, betapa cintanya kepada kita ummatnya.
Sebelum hari hari terakhirnya di madinah,
Rasulullah saw, juga telah berwasiat dihadapan para sahabat dan 120 ribu orang jemaah yang ikut serta dalam Haji Wadaa, saat itu Beliau mengucapkan salam perpisahan kepada Ummatnya.
Rasulullah (Shalallahu 'Alaihi Wassalam) berkata; "Wahai sekalian manusia ! Dengar dan sadarilah bahwasannya aku tidak akan bertemu dengan kalian lagi selepas tahun ini"
Semua terdiam!
Suara itu seperti menggelegar menggetarkan, suasana haru meliputi wajah wajah Ummat. Mereka mendengarkan kata kata Rasulullah (Shalallahu 'Alaihi Wassalam), Baginda berwasiat serta menasihati mereka tentang Ikatan mereka bersama, tentang Rabb dan Agama Mereka.
Disaat itulah, Allah Ta'ala menurunkah Ayat terakhirnya kepada Rasulullah (Shalallahu 'Alaihi Wassalam):
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا
"...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu". (Al Maidah : 3)
Kemudian Rasulullah (Shalallahu 'Alaihi Wassalam) pulang ke Madinnah, saat itu memasuki bulan Rabiul Awal, dibulan bulan ini lah Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wassalam) mulai merasakan letih di badannya.
Beliau sakit.
Dikisahkan di sela sela sakitnya yang mereda, Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wassalam) keluar melangkahkan kakinya dibimbing oleh Imam Ali Bin Abu Thalib dan Fadhol Bin Abbas Ra untuk berwasiat..
Baginda menghadapkan wajahnya yang muliah kepada para sahabat.
Para sahabat bergembira melihat Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wassalam) muncul kembali dihadapan mereka. Baginda duduk diatas mimbarnya dan para sahabat terdiam, terpaku mendengarkan khutbah perpisahan dan juga wasiat darinya.
Sohibufillah..
Ada tiga Hal yang Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wassalam) wasiatkan saat itu:
1. "Berpesanlah kepada Wanita dengan Kebaikan"
2. "Berpesanlah supaya berbuat baik dengan keluargaku"
Ini supaya kita terus berada dalam satu kehidupan yang tidak lepas dengannya.
Kenapa Rasulullah (Shalallahu Alaihi Wassalam) katakan "keluargaku" dinisbahkan kepada Beliau sendiri? Baginda mengajarkan kepada kita bahwasannya perpindahan Baginda dari alam dunia tidaklah bermaksud terputusnya hubungan kita dengan Baginda.
"Berpesanlah supaya berbuat baik dengan keluargaku" bermakna, bahwasannya, hubunganmu 'bersama Rasulullah' akan kekal selagi kita menjaga hubungan 'kekeluargaanku' bersamamu.., bersama mereka, Bersama Kita.
3. "Jangannlah kamu kembali menjadi kafir selepas kepergianku, dan kamu saling berperang antara satu dengan yang lain"
Subhanallah...
Beliau berkata; dan janganlah kamu saling berperang antara satu dengan yang lain, Rasulullah tidak mengizinkan kita saling berperang memperebutkan kebenaran hingga pertumpahan darah..
Lalu para sahabat bertanya lagi:
"Wahai Rasulallah! Jikalau engkau wafat, siapa yang akan memandikannmu?"
Baginda Menjawab: "Seseorang dari Keluargaku"
Para sahabat merasa begitu tersentuh dengan perpisahan yang akan dihadapi dengan orang yang paling mereka cintai; Rasulullah, dan mereka bertanya lagi: "Dengan apakah kami akan mengkafankanmu?"
Airmata baginda berlinang ketika melihat keresahan para sahabat,
Baginda menjawab:"Dengan pakaianku ini, atau kain dari yaman, atau jubah dari Syam ataupun kapas dari Mesir"
Mereka bertanya lagi:" Siapakah yang akan mengurus penguburanmu? Apakah dari keluargamu?"
Mereka terus bertanya tanya kepada Baginda.
Mereka terus bertanya mengenai persiapan serta kepergian baginda, dan Baginda pun menangis.
Baginda Berkata: "Berlembutlah dengan Nabimu",
Bagindapun berdiri dan melangkah memasuki kerumah-nya, lalu Baginda merebahkan dirinya di pembaringan.
Dan sahabat bertambah Bimbang..
Rasulullah terbaring, lidahnya tidak bisa bertutur lagi dan tidak terdengar apa apa dari baginda.. Hal terakhir yang diucapkan Baginda adalah:
"Allah. Allah. Shalat. Shalat"
Apakah yang kalian lakukan terhadap wasiat Nabi pada saat saat terakhirnya di dunia ini?
Shalat; itulah hubunganmu dengan Tuhanmu, supaya kamu ketahui Solat yang hakiki...wahai orang yang mendahulukan pekerjaan dunia dan hawa nafsunya sebelum shalat.
Wasiat Nabimu yang terakhir adalah Shalat Shalat,
Beliau berwasiat kebaikan pada para wanita, baik baiklah dengan keluargaku dan jangan kembali kafir dan saling berperang...
Kemudian lidah baginda menjadi kaku dan roh baginda yang mulia masih belum dicabut.
Getaran hatimu saat ini, ketika mendengar kisah kewafatan Baginda adalah sebagian dari tanda yang nyata bahwa kewafatan Baginda adalah Satu kehidupan.
Jenis kematian apakah yang dapat menggerakkan hati hati seperti ini?
Lidah baginda menjadi Kaku,.
Aisyah berkata:
"Tidakkah engkau suka jika diberi Kayu Siwak?"
Baginda memberi syarat dengan kepalanya tanda keinginannya.
"Maka aku beri kayu siwak yang belum dilembutkan itu, kemudian aku mengambilnya dari tangan Baginda. Ketika aku melihat Baginda tidak dapat bersiwak karena kayu itu keras, maka aku mengambilnya serta melembutkannya dengan mulutku. Aku merasa berbangga, karena benda terakhir yang memasuki mulut baginda adalah air liurku. Aku letakan didalam mulut baginda, baginda memegangnya dengan tangannya sendiri"
"Baginda semakin parah..."
Cahaya memancar dari wajahnya dan meliputi keluarganya.
Roh bagindapun sampai kepada halqumnya. Baginda membuka kedua belah matanya. Baginda menunjukan syarat dengan jari ketauhidannya, Baginda menghirup nafas terakhirnya di dunia ini lalu menyerahkan rohnya kepada Tuhannya.
Sejahteralah jasad baginda
Setelah melalui hari harinya yang memenatkan serta meletihkan untuk kita, Umatnya.
Sejahteralah jasad baginda
Segera bisa beristirahat setelah perutnya yang di ikat dengan batu karena kelaparan untuk kita,.
Sejahteralah jasad yang pernah dilempari batu sehingga terluka untuk kita.
Sejahtralah gerhamnya yang pernah patah untuk kita, Umatnya.
Sejahtralah Jasad yang pernah pernah terluka dan mengalir darahnya lalu baginda menahan dengan tangannya, untuk kita.. menjaga darah yang bersih itu terjatuh ketanah sebagai rahmat bagi mereka dan kita dari kemurkaan Allah.
Sejahtralah jasad yang pernah dimasuki sesuatu kedalam daging pipinya untuk kita.
Sejahtralah jasad yang kakinya bengkak disebabkan pengabdiannya pada Allah serta dakwah untuk kita.
Sejahtralah jasad yang memikul kesukaran, keletihan, kesakitan dan kelaparan untuk kita, Ummatnya.
Rumah itu diselubungi dengan tangisan, menyaksikan kepergian peminpin mereka setelah ruh meninggalkan jasadnya..
Wahai nabi Allah!
Wahai Rasulullah!
Wahai Kekasih Allah..
Masjid Rasulullah diselubungi dengan kesedihan..
Ketahuilah! bahwa kepedihan telah menimpa Nabi..
BERITA itu pun tersebar keseluruh madinah..
Sayyidina Alli bin Abi Tholib berada disamping baginda, Sayyidatina Aisyah menagis Ruhnya terguncang.
Lalu, Sayyidina Alli membawa dan meletakan Baginda di kamarnya, ketika Roh Baginda hampir keluar, Sayyidina Ali pun terjatuh. Beliau tidak kuat berdiri, ..
Ditengah tangisan yang menyelubungi rumah duka itu, tiba tiba terdengar satu suara yang tidak diketahui dari mana asalnya:
"Kita adalah Milik Allah, dan padanya Kita akan Kembali, Wahai penghuni rumah, Allah membesarkan pahalamu, bersabarlah dan bermuhasabahlah dengan musibah itu. Sesungguhnya rasulullah Mendahuluimu sekalian di Syurga".
Mereka terdiam dan menjadi tenang, setelah suara itu berhenti, mereka menangis lagi.
Kabar itu merambat dengan cepat keseluruh madinah..
Para sahabat panik dan BERGETARLAH SELURUH HATI PARA SAHABAT..
Sayyidina Umar Bin Al-Khotob mengeluarkan pedangnya dan mengacungkannya di jalan. Beliau hilang pertimbangan karena kesedihan Itu, beliau berteriak:
"Segolongan dari orang-orang munafik berkata bahwa Rasulullah telah mati. Rasulullah tidak mati. Akan tetapi Rasulullah menuju kepada Rabbnya sebagaimana perginya nabi Musa dan Baginda kembali kepada Kita. Siapa yang mengatakan bahwa Rasulullah telah mati, aku akan menyentuhnya dengan pedangku ini "
Sayyidina Utsman bin Affan membisu, tidak berkata apa apa. mereka kebingungan..
Kemudian sampailah berita ini kepada Abu Bakar Assidiq, diapun merasakan keadaan yang menyedihkan itu. Dia menuju madinnah lalu memasuki masjid nabawi, sementara Sayyidina Ummar dan sahabat lain dalam Kepiluan. Beliau melintas masjid serta sampai kekamar Rasulullah. Beliau meminta izin kepada penghuni rumah itu lalu dizinkan masuk.
Perawi Hadith, mengatakan Sayyidina Abubakar masuk dalam keadaan dadanya berdebar debar dan keluh kesah seakan nyawanya yang dicabut. Beliau menangis, terdengar seperti suara yg menggeletar yang memasuki air. Dia berpaling, airmatanya bercucuran melihat jasad Nabi diliputi kain, beliau membuka kain yang menutupinya untuk menatap wajah yang paling mulia itu.
Beliau memandang wajah Nabi dalam dalam, beliau meletakan wajahnya dan mencium wajah dan pipi Baginda.
Beliau menangis sambil berkata:
Demi ibu dan ayahku wahai Rasulullah, betapa mulianya kehidupan dan kewafatanmu. Allah tidak akan merasakan untukmu kewafatan kedua kalinya untukmu.
Jikalau tangisan itu bermanfaat bagimu, niscaya air mata ini akan terus berlinangan. tetapi tiada tempat mengadu melainkan Allah.
Kita Milik Allah dan kepadanya kita akan Kembali
Aku bersaksi Bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan kamu wahai Muhammad adalah utusan Allah..
Engkau telah sampaikan Risalah Dan Sampaikan Amanah, dan meninggalkan kami diatas jalan yang bersih"
Nafas Beliau tersedu sedu dalam tangisan,
Beliau memandang jasad Rasulullah dan berkata lagi:
"Ingatlah kami disisi Tuhanmu Wahai Muhammad"
Ikhwahfillah..
Jikalau Nabi itu hidup pada Hatimu dengan kecintaan dan penghormatan,
Jikalau nabi itu Hidup dalam dirimu dengan membiasakan sunnah sunnahya dan adabnya..
Jikalau Nabi itu hidup pada dirimu pada merindukannya dengan berahlak dengan ahlaknya..
Jikalau Nabi Itu hidup pada dirimu dengan membawa kegigihan bersama Allah dengan membawa kegigihannya dan dia gigih berkhidmat kepada ummatnya,
NISCAYA RASULULLAH ITU AKAN HIDUP PADA DIRIMU..BERSAMAMU
Wahai saudaraku..
Mari segarkan kembali kehidupan Rasulullah dalam diri kita..
Hidupkan matamu dengan kehidupan Rasulullah. Jangan engkau lihat perkara yang haram,
Hidupkan telingamu dengan kehidupan Baginda, jangan mendengar perkara yang haram,
Jika Nabi itu hidup dalam hatimu niscaya engkau tidak boleh memutus silaturahim dengan saudaramu, memutuskan silaturahmi adalah hal yang baginda larang..
Beliau bersabda; "Orang yang memutus silaturahim dilaknati walaupun dia meninggal dunia ditengah tengah Ka'abah"
Jika Nabi itu hidup dihatimu, niscaya engkau tidak sanggup makan sesuap benda harampun walaupun itu seluruh dunia ini.
Jikalau Nabi hidup dihatimu, niscaya engkau tidak mengutamakan sesuatu yanng binasa berbanding yang kekal..
Jikalau Nabi itu hidup dihatimu, waktu itu tidak akan berlalu tanpa mengingat Allah Ta'ala.
Hidupkanlah dan tanamkanlah Sunnah Rasulillah di keluargamu.
Hidupkan masjid masjidmu dengan membaca Kalam Allah.
Hidupkan jalan jalanmu dengan adab adab Rasulillah..
Hidupkan pasar pasarmu dengan adab serta hukum hukum Rasulillah..
Yaitu dengan Dzikir dan Muamalah bersama Allah.
TANAMKAN PEMAHAMAN SEPERTI INI,
NISCAYA ENGKAU HIDUP DENGAN KEHIDUPAN YANG TIDAK AKAN MUSNAH DAN BERAKHIR SELAMA LAMANYA.
SEHINGGA ALLAH MENGUMPULKANMU BERSAMA KEHIDUPAN SEBENARNYA DI ALAM BARZAHMU, KEMUDIAN DI HARI KIAMAT BERSAMA NABI MUHAMMAD DAN KEMUDIAN MEMASUKI SYURGA FIRDAUS YANG TERTINGGI.
Semoga Allah menganugerahkan dikehidupan kita dengan ketetapan pemahaman seperti mereka,
Ya Allah hidupkan kami dengan Kehidupan Kekasih-Mu
Ya Allah Hidupkan Roh Roh Kami dengan Kehidupan roh Kekasih-Mu
Ya Allah Hidupkan kepribadian Kami dengan hidupnya kepribadian Kekasih-Mu
Ya Allah! Hidupkan akal akal Kami dengan Kehidupan akal kekasih-Mu
Ya Allah! Hidupkan Jasad Kami dengan Adab, sunnah dan hukum hukum kekasih-Mu
Ya Allah! Hidupkan seluruh diri kami dengan kehidupan seluruh diri Kekasih-Mu,
Sehingga kami melalui dengan kehidupan atas kehidupan kalam-Mu
Maka Kami hidup dengan kalam dan Kitab-Mu
Maka Kami hidup dengan kalam dan kitab-Mu
Kemudian kami hidup dengan semua Itu beserta Ikatan kami dengan-Mu
WAHAI YANG MAHA HIDUP LAGI MENGHIDUPKAN, PENGGERAK LANGIT DAN BUMI..
YA ALLAH BANTULAH KAMI UNTUK MENGINGATI MENSYUKURI SERTA BERIBADAH KEPADAMU DENGAN SEBAIK BAIKNYA
WAHAI ALLAH PERLIHATKANLAH KEPADA KAMI KEBENARAN ITU SEBAGAI KEBENARAN DAN ARAHKAN KAMI UNTUK MENGIKUTINYA.
YA ALLAH, AMPUNKANLAH KAMI DENGAN TAUBATANNASUHA.
BERSIHKANLAH KAMI DENGANNYA PADA TUBUH BADAN HATI DAN ROH KAMI.
Ya Allah Peliharalah Kami.
Ampunilah dosa kami yg telah lalu, dan Kumpulkanlah Jemaah kami pada hari kiamat beserta Rasulullah dan Sahabat serta orang orang yang dikasihi.
Ya Allah hidupkan kami dengan mencintainya
Ya Allah Hidupkanlah kecintaannya dalam Hati Kami,
Hidupkan cahayanya dalam batin Kami.
Hidupkan Hidayahnya dalam Zahir kami. hidupkan perjalanannya dalam Rumahtangga dan kehidupan Kami
WAHAI ALLAH !
JANGAN ENGKAU TANGGALKAN DARI HATI KAMI CAHAYA IKATAN DENGAN SAYYIDINA MUHAMMAD SHALALLAHU ALAIHI WASSALAM
====================
Amiin Ya Allah Ya Robbal Alamiin.
====================
Ikhwahfillah. Kisah ini dikutif dari narasi Habib Ali Aljufri dalam kesembilan Seri Videonya, Ini adalah Versi penerjemahan Bebas ke Bahasa Indonesia dari Malaysia dari Aslinya yang berbahasa Arab. Dengan beberapa penambahan dan sentuhan pada diksi dan deskripsi dalam pengungkapan agar nyaman dan Indah dibaca dengan tidak menghilangkan Makna dan Hadits Didalamnya.
Semoga Airmata kotor yang mengalir ini, menjadi hal yang mendatangkan Ridho dan Rahmat Allah, sebagai goresan kecil dalam usaha melestarikan Assunnah..
Sebagai salam dan ungkapan terimakasih kepadamu Ya Rasullallah..
Jazakumullah Khairan Ya Rasulallah Shalallahu' Alaihi Wassalam.
Semoga Allah mengampuni keterbatasan pengetahuan Ana.
Silahkan disimak Videonya di Album Video ana di Facebook atau di search sendiri di Youtube
Jazakallah Khoiran,
Secara Pribadi, Kepada semua yang telah Baca Ana mohon bantuannya untuk di Shared di Wall masing masing Agar menjadi Penyegar Ruhani untuk memupuk dan menumbuhkan kecintaan terhadap Rasulullah Shalallahualaihi Wassalam.
====================
Catatan Ini diringkas dari 2 seri Catatan "Detik Detik Kepergian Rasulullah" dan "Selepas Kepergian Rasulullah", yang ditulis pada Catatan Desember 2010
Sumber:Klik di sini



20.55
Posted in: