Ketika akal tak lagi mampu melawan nafsu
ketika hati telah tertutup kabut keinginan duniawi
langkah kaki pun tak lagi selaras dengan sabda-Nya
lidah menari merangkai kata mencari muslihat
demi tercapainya hasrat …………………………..
kala manusia terpedaya oleh nafsunya,
hilang sudah predikat ahsani taqwim darinya
tinggalah daging membukus tulang
tanpa punya nilai dihadapanNya
bukan latta dan uzza yang menjadi sesembahannya
tapi harta, kedudukan, pangkat-jabatan
kesadarannya telah sirna dari kalbunya
senyum dan tangisnya bukan dari perasaannya
namun lahir karena kepentingan
dia mampu menangis jika itu diperlukan
bagi terwujudnya keingannya
topeng kemunafikan sudah menyatu dengan wajahnya
Sementara orang jujur tersingkir dipojok-pojok jaman
hanya bisa meneteskan air mata
sambil memegang erat nuraninya yang juga mau dibeli oleh sang penguasa lalim
Wahai Tuhan kami,…………
telah sempit tenggorokan kami (dalam kesulitan yang besar),
dari perbuatan-perbuatan yang tidak mampu kami hindari
Maka anugerahilah kami dengan terlepasnya segala kesulitan yang mengunci kami
untuk sang hamba yang tergadaikan oleh dosa-dosanya sendiri
Sumber:Klik disini



09.18
Posted in: